Salam Message


Jumat, 05 Oktober 2012

Gagal?? Tak usah menyerah..!!


DUNIA ini unik. Tidak semua hal dapat kita terka akhirnya. Ada yang kita sangka berwarna biru, ternyata hitam, seperti langit. Ada yang kita sangka  datar, ternyata bundar. Itulah bumi. Ada yang kita pandang kecil, ternyata besar.  Itulah bintang-bintang di angkasa. Ada yang kita anggap diam, ternyata bergerak tak berhenti. Itulah bayangan  bumi, matahari dan seluruh galaksi ini. Di balik itu semua ada sekelumit hikmah yang Allah SWT sisipkan, sebagai pesan bagi kita.
            Dari semua yang serba salah terka itu, jangan heran jika suatu saat nanti anda akan bertemu dengan kawan sebangku anda waktu sekolah dulu yang dikenal cerdas dan pintar, sedang mengeluh meratapi nasib, karena kemiskinan dan masa depannya yang suram. Kenapa bisa begini? Apa penyebabnya?. Hal itu adalah sesuatu yang lumrah, selain faktor ketentuan dan keadilan Allah SWT, banyak hal yang bisa mengakibatkan kegagalan orang-orang pintar.
          Berdasarkan sebuah penelitian para ahli yang insya Allah dapat dipertanggungjawabkan validitas dan akurasinya, penyebabnya ada enam. Segeralah perbaiki diri anda bila salah satunya anda temukan ada pada diri anda. Tentunya selain enam faktor di bawah ini, yang berperan mutlak adalah takdir Allah SWT yang sudah ditetapkan sebelum anda dilahirkan.
            Pertama, kurangnya keterampilan
sosial (bermasyarakat, berteman, dan menjalin persahabatan). Seberapapun hebatnya kemampuan akademis seseorang, dia tetap perlu memiliki skill (kemampuan) lain, yang salah satunya adalah skill untuk bisa memberi dan menerima kritikan dengan baik. Seseorang yang memiliki kemampuan sosial tinggi, dia akan mampu mengakui kesalahannya dan tahu diri, selajutnya dia akan mencari tahu bagaimana memperbaiki diri dari kesalahan-kesalahan yang lalu.
            Kedua, adanya ketidakcocokan. Sebuah kesuksesan memerlukan kecocokan antara kemampuan, bakat, kepentingan, keinginan, dan kepribadian seseorang. Bila anda merasakan ketidakcocokan, maka jangan ragu untuk mengoreksi dan meninjau ulang aktivitas anda selama ini. Lakukan penyesuaian-penyesuaian dan beberapa perubahan dalam kebiasaan hidup anda. Bagi beberapa orang permasalahan utamnya adalah seberapa besar dia berani mengambil resiko. Semakin besar sebuah resiko, semakin besar pula tingkat keberhasilannya. Melalui alam, Allah SWT telah menunjukkan pada kita bahwa semakin tinggi pohon kelapa melambai, semakin kencang pula angin menerjang.kuncinya hanya satu, jangan ragu untuk membuat perubahan.
            Ketiga, tidak punya komitmen yang jelas. Sebab apapun yang dilakukan setengah-setengah, kemungkinan gagalnya semakin besar. Suatu tujuan harus disertai tekad, semangat dan komitmen yang kuat untuk mencapainya. Kurangnya tekad dan komitmen dalam diri seseorang merupakan penyebab dasar kegagalan. Untuk bisa sukses, anda harus meyakinkan diri bisa melakukannya, setelah itu terus maju dengan tekad dan komitmen untuk pantang mundur.
            Keempat, kurang menyadari rintangan. Kadang-kadang banyak rintangan sulit diperangi. Seperti kendala umur., diskriminasi jenis kelamin, dan ras. Tapi ini bukan berarti tidak bisa dihadapi dan diselesaikan. Untuk menaklukannya, kata pantang menyerah dan terus berusaha adalah langkah yang paling tepat.
            Keenam, kemalangan. Setiap orang memang tidak bisa menolak adanya takdir, entah itu takdir baik atau buruk. Seandainya ini terjadi, maka yang harus anda lakukan jangan pernah menyalahkan diri anda, orang di sekitar anda atau apapun juga. Lakukan perbaikan dari diri anda sendiri. Ingat! Sekalipun tidak bisa menolak ke Malang itu, tetaplah yakin bahwa roda kehidupan terus berputar, turun naik silih berganti, dan yakinlah bahwa kemalangan anda saat ini akan berganti menjadi keberuntungan pada suatu saat nanti.
            Sebagai penutup. Penulis ingatkan lagi bahwa dalam al-Qur’an telah tertulis dengan jelas dan gambling bahwa di balik satu kesulitan, akan muncul dua keberhasilan. Fa-inna ma’al-usri yusrâ, inna ma’al-usri yusrâ. Allah yang menjamin itu, dan sampai kapanpun Dia tidak pernah mengingkari janjinya. Jadi, optimislah!. (ari/ms).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar