PADA
suatu
hari, seorang saudagar kaya raya mengutus anaknya dalam perdagangan agar dia
terbiasa dalam berpergian. Di tengah jalan dia melihat seeokor musang sedang
kelaparan. Anak tersebut berkata, “Dari mana dia akan mendapatkan mangsa dalam
keadaan seperti ini?”
Setelah
itu datanglah seekor singa dengan membawa hasil tangkapannya. Anak tersebut
bersembunyi dengan dipenuhi rasa takut. Dari kejauhan dia melihat macan tadi
memakan hasil tangkapannya dan setelah itu pergi. Lalu musang yang kelapran
tadidatang dan memakan sisa dari buruan singa.
Anak
itu pun heran dengan cara Allah memberikan rizki kepada hewan lemah tadi, ia
pun berkata dalam hati, “Kalau memang Allah telah menanggung rezeki bagi
makhluknya, untuk apa aku bekerja keras seperti ini?”
Akhirnya
diapun pulang dan menceritakan apa yang dia lihat kepada ayahnya. Dan dia tidak
mau pergi untuk berdagang lagi. Maka ayahnya berkata, “Wahai anakku, kau
telahsalah dalam memandang. Aku ingin engkau menjadi singa yang akan dimakan
sisa makanannya oleh hewan yang lemah serta lapar, bukan menjadi musang
kelaparan yang selalu menunggu sisa dari orang lain.” Maka anaknyapun mengerti
dan menerima nasihat ayahnya. Lalu dia kembali bekerja sebagaimana sedia kala.
Dari
kitab as-Samir al-Muhadzdzib juz I.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar