Salam Message


Minggu, 28 April 2013

[WAWASAN] Sejarah Singkat Berdirinya Pesantren Salafiyah SABIILUL MUTTAQIIN Yogyakarta



          Pada awal berdirinya Hari Kamis Pahing, 6 September 1990.Pesantren Salafiyah Sabiilul Muttaqiin diberinama oleh Khadlrotusy Syekh KH. Akhmad Musaddad Faqih Al-Bantani ( Pengasuh Pesantren As- Salafiyah Banten dan Mursyid Thoriiqoh Al – Qodiriyyah wan naqsyabandiyyah )  dengan Majelis Dzikir dan Jurus Pemahaman Sabiilul Muhtadiin. Majelis ini dirintis mulai tahun 1986.
          Majelis ini dirintis dan  didirikan Oleh KH. Roikhan Zainal Arifin Al Makky yang kemudian oleh para santri saat ini dipanggil dengan panggilan Abah ( Ayahanda ).Dari garis Ibu beliau adalah cicit / buyut dari Simbah Ketib Cendono( Reh Kawedanan Kapengulonan Karaton Ngayogyakarto Hadiningrat) KH. ‘Abdush-Shomad Dipodiningrat, sedang dari garis ayah beliau adalah cicit / buyut dari  Sayyid. ‘Abdurrokhman Bad.
          Santri / jama’ahnya pada saat itu sebagian besar sudah berkeluarga dan  berasal dari berbagai kalangan seperti ; Guru, Pegawai Negeri, Mahasiswa, Wiraswasta, buruh, ABRI – POLRI, dan lebih khusus adalah orang orang yang masih suka melakukan Bid’ah dan Syirik serta orang – orang yang dikategorikan sebagi pelaku kejahatan dan pelaku segala bentuk kemakshiyatan yang ingin bertobat dan mencari pencerahan jiwa.
          Amaliyahnya dilaksanakan rutin tiap malam Kamis di dalam majelis ini adalah dzikir Qodiri dan Naqsyabandi seperti yang pernah dipelajari oleh Abah pada guru – guru yang terdahulu, Khusunya kepada Khadlrotusy Syekh KH. Utsman Abidin        ( Pesantren Al – Markhamah, Petamburan, Jakarta ) seorang Ulama sekaligus Mursyid Thoriiqoh Qoodiriyyah Naqsyabandiyyah.
          Pertengahan tahun 1992 kegiatan amaliyah rutin untuk sementara waktu berhenti ( Vakum ) karena berbagai macam kesibukan dan tugas  dari para santri, dan abah sendiri waktu itu juga melanjutkan untuk mengaji. Namun disepakati oleh para santri pertemuan / amaliyah dilaksanakan hanya  pada setiap Malam Kamis Pahing   ( 35 hari sekali ), dengan maksud agar supaya jangan sampai terputus Silaturrakhim.
           Pada tahun 1996 diadakan usaha perintisan kembali setelah Abah selesai mengaji ilmu Mu’amalah kepada Khadlrotusy Syekh KH. Khozin Mansur ( Pesantren Mamba’ul Khikam, Tanggul Angin Sidoarjo Jawa Timur ) dengan cara mengumpulkan santri yang sudah ada, namun tidak berhasil dikarenakan banyak yang sudah keluar dari wilayah DIY dan bahkan ada pula yang sudah meninggal dunia.

           Pada tahun 1998 dengan siedzin dan atas restu dari Guru Abah yang pertama yaitu Khadlrotusy Syekh KH. Akhmad Musaddad Faqih Al-Bantani, Abah mengaji kembali kepada seorang Ulama sekaligus Mursyid Thoriiqoh Qoodiriyyah Naqsyabandiyyah di wilayah jawa tengah yaitu Khadlrotusy Syekh KH. Makhali  ( PP. As-Salafi Al-Islami, Ngletoh Payaman Magelang ).
 Pada tahun ini  sambil mengaji dan mewakili beliau guru, Abah merintis kembali untuk mengumpulkan santri.
Alkhamdulillah pada tahun 2000 berhasil dan terkumpul sekitar 25 orang. Namun tetap seperti pada jama’ah yang terdahulu, mereka rata – rata sudah berkeluarga dan berasal dari orang – orang yang ingin mencari pencerahan jiwa secara benar.
           Pada tahun ini pula, atas pertimbangan beliau Khadlrotusy Syekh KH. Makhali  , maka nama Sabiilul Muhtadiin diubah menjadi Sabiilul Muttaqiin. Empat Tahun setelah penggatian nama tersebut maka para jama’ah ini dipanggil beliau untuk diberikan wasiat dan bekal serta do’a, dimana pada saat itu beliau tengah berbaring di RS Islam Magelang karena Sakit.
          Kemudian atas idzin dan perkenan beliaulah pada Hari Rabu Legi, 30 Januari 2002 M bertepatan dengan tanggal 16 Dzulqo’dah 1422 H Majelis ini di aktifkan kembali dengan nama baru dan santri baru. Pada Hari  Senin Pon tanggal 22 Februari 2002 M  yang bertepatan dengan tanggal 9 Dzulkhijjah 1422 H Abah dipanggil oleh beliau untuk diberikan ijazah, Silsilah, dan Chirqoh serta di bay’at sebagai Penerus beliau serta Penerus Kakek Buyutnya untuk mengembangkan dan mendidik para santri dalam mengamalkan dzikir Thoriiqoh Qoodiriyyah Naqsyabandiyyah, atau dengan kata lain di wisuda sebagai Mursyid. Mulai saat inilah santri –santri majelis ini berkembang dan berasal dari berbagai daerah di DIY, Jawa Tengah, Jawa Timur, DKI, Dll. Serta terdiri dari berbagai macam profesi.
          Untuk memantapkan  para santri dan memberikan peluang untuk mendapatkan pengertian lebih banyak, maka Abah dibantu dengan Ummi mencoba memberikan kesempatan kepada santri untuk belajar kitab ulama – ulama Salaf, baik membaca maupun menulis yang diterapkan pada pelajaran Feqih, Akhlaq, Taukhid, Mu’amalah, Qiro’ah – Tajwid, dll. Disamping itu pelaksanaan amaliyah pun lebih ditingkatkan, yang tadinya hanya khusus dzikir Qodiri dan Naqsyabandi, maka di lengkapi pula dengan Amaliyah Wirdul Lthiif    ( Rotib ) yang dilaksanakan setiap malam Kamis Pahing, Tawajjuh-an ( Amaliyah Thoriiqoh ) setiap Malam Akhad , Mujahadah Fafirru Ilalloh dilaksanakan setiap Malam Ahad Terakhir tiap Bulan Sekarang Mujahadah Kubro yang dilaksanakan setiap malam Kamis Pahing ).,, Dll.
           Seiring dengan perkembangan waktu dan kebutuhan masyarakat untuk mencari tempat guna menimba ilmu agama dan tempat untuk pencerahan jiwa yang sesuai dengan faham Ahlussunnah wal jama’ah, maka pada hari Sabtu Wage, 22 Februari 2004 M bertepatan dengan Tanggal 1 Mukharrom 1425 H nama Majelis Dzikir diganti dengan nama Pesantren Salafiyah Sabiilul Muttaqiin – Jama’ah Ahluth Thoriiqoh Al-Qoodiriyyah wan Naqsyabandiyyah berpusat di Yogyakarta dan menjadi bagian dari Jam’iyyah Ahluth Thoriiqoh Al-Mu’tabaroh An-Nahdliyyah , dengan maksud adalah tempat berkumpulnya para santri / penuntut ilmu Agama yang berpedoman kepada kitab Ulama – ulama Salaf  yang berfaham Ahlussunnah Wal Jama’ah, khususnya dengan melaksanakaqn pengamalan dzkir Thoriiqoh.
           Demikianlah sejarah singkat berdirinya Pesantren Salafiyah Sabiilul Muttaqiin Yogyakarta, kepada segenap kaum Muslimin dan Muslimaat khususnya kepada Yang Mulia para Kiyai pendahulu , kami mohon do’a restu agar supaya pesantren ini senantiasa mendapatkan ridlo dari Alloh Swt.

AZAS , TUJUAN DAN AQIDAH

Pesantren Salafiyah Sabiilul Muttaqiin Yogyakartata berazaskan  Islam, menginduk kepada  Jam’iyyah Nahdlatul Ulama, serta  menjalankan kebijakan yang dikeluarkan oleh  Jam’iyyah NU.
Dengan tujuan :
a.   Mengusahakan berlakunya  Syari’at Agama Islam Dhohir Bathin   yang berhaluan           Ahlussunnah wal  jama’ah, dan menganut salah  satu madzhab Empat.
b.   Mempergiat  ‘amal sholeh dhohir bathin manurut ajaran  Ulama’ish shoolikhiin, diantaranya  dzikir     kalimah  Thoyyibah  dan bay’ah shookhikhah.
c.   Menjadikan Insan  yang berakhlaq mulia dan berguna bagi Agama, Bangsa, dan Negara.
d.   Menyiarkan ajaran agama Islam terutama Mu’taqot Islam menurut    faham Ahlus  sunnah wal jama’ah    dengan sebaik – baiknya.
e.   Mengikhtiarkan pancaran bathiniyyah yang menjadi jiwa bagi  Pancaran Dhohiriyyah.
f.    Mendidik dan memberi bekal kepada santri  agar selalu ingat dan takut kepada Alloh Swt melalui  amaliyah dzikir Thoriqoh  Mu’tabaroh yang mengambil  silsilah Al –   Qoodiriyyah Wan Naqsyabandiyyah, serta  mendidik    kepada   santri untuk  ber akhlaqul  karimah dalam masyarakat.

PENDIDIKAN , KEGIATAN, SERTA PENGAJAR DIDALAM  PESANTREN.
A.  PENDIDIKAN DINIYYAH
1.   Pendidikan DINIYYAH  yang menitik beratkan pada : pendidikan dan pembinaan Baca Al-qur’an dengan menggunakan Qo’idah Baghdadiyyah.
2.   Pendidikan dan pembinaan akhlaq  dengan menggunakan kitab ulama salaf
3.   Pendidikan Qiro’atul Qur’an ( seni membaca Al – Qur’an ), bila dimungkinkan sampai pada Takhfidz Qur’an.

JADWAL DINIYAH

B.   TUNTUNAN AMALIYAH DZIKIR THORIIQOH MU’TABAROH
Amaliyah Dzikir Thoriiqoh Al- Qodiriyyah Wan Aqsyabandiyyah, yang menginduk  pada  Jam’iyyah  Ahluth Thoriiqoh Al – Mu’tabaroh  An – Nahdliyyah.  Untuk melengkapi pengertian dibidang Syari’at  para santri serta   mewujudkan tujuan             pesantren,  maka   ditambahkan pula dengan mengaji kitab antara lain :
a.   Kitab – kitab yang berhubungan dengan hal ihwal  Thoriiqoh
b.   Kitab – Kitab Feqih, baik ibadah maupun mu’amalah
c.   Kitab akhlaq
d.   Dsb

KEGIATAN
Kegiatan Pesantren lebih rinci dapat dilihat pada lampiran jadwal kegiatan

PENGAJAR.
Pendidikan, pengajaran didalam pesantren ini di berikan oleh :
1.   KH. Roikhan Zainal Arifin Al – Makky selaku Pengasuh
2.   Nyai. Hj. SRI SETYAHATI. SM (  NYAI ROIKHAN )
3.   Kyai. DR. Mukhammad Roy, MA ( Penanggung Jawab Pendidikan )
4.   Para Badal

Pelayanan dan bimbingan  bagi para santri, Pengasuh beserta Isteri  menunggui dan melayani  selama 24 Jam.

KONDISI PESANTREN SAMPAI SAAT INI ( 10 TH ) BERJALAN.
A.  Pesantren diasuh oleh KH. Roikhan Zainal Arifin Al Makky dibantu  oleh 7 Orang Badal. Dimana para Badal tersebut bertindak selaku Pimpinan. Disamping Pimpinan, Pesantren Juga dilengkapi dengan Pengurus yang berada di tempat kedudukan pesantren maupun dluar kedudukan pesantren ( yang di sebut sebagai Badal Wilayah, serta pengurus dan guru diniyyah. Adapun Nama – nama Badal, Pengurus dan            Santri terlampir.

B.   Fasilitas yang dimiliki oleh pesantren adalah :
 1.  Sebidang tanah yang terdiri dari bangunan rumah  pendopo  beserta halamannya seluas 331 M2 yang dibangun  tahun 1823  ber Sertifikat Hak Milik No. 13.04.07.02.1.11890 atas nama SRI SETYAHATI SITI MUDRIKAH,  yang beralamat di Dsn Sanggrahan Gg. Melati Rt.02 /RW 11  Maguwoharjo Depok Sleman Yogyakarta. Pada pendopo dan atau halaman itulah pengajian    dan tawajjuhan dilaksanakan. Pendopo juga berfungsi sebagai tempat sholat.
2.   Satu ruangan untuk mengaji kitab, dan satu ruang untuk tidur santri, yang keduanya terletak diluar pendopo (dihalaman) namun masih dalam satu lingkungan.
3.   Satu unit  Stasiun radio komunikasi baik portable maupun jinjing ;  yang Stasiun Induknya berada di  Pesantren  Sabiilul Muttaqiin dengan sebutan INDUK  “ KIARA “ kependekan dari Kekuatan  Inti Antar Rakyat , bekerja pada Frequensi 142.340 MHz dan 15.333 MHz belum menggunakan Stasiun Pancar ulang. Sarana komunikasi ini  dipergunakan untuk  :
a.   mempermudah komunikasi antar santri dan pondok – pondok pesantren, baik di wilayah Yogyakarta maupun diluar yogyakarta.
b.   membantu masyarakat yang membutuhkan sarana komunikasi, sebagai perwujudan dari “ KHOIRUNNAAS ‘INDALLOH ANFA’UHUM LINNAAS “ Selama ini  stasiun ini sudah berfungsi sebagai pemantau bencana terutama bencana Gunung Merapi yang lalu dan saat ini bencana lahar dingin, bekerja sama dengan  PUSDDALOP PB PROP DIY DAN RESCUE BAHARI  serta stasiun – stasiun Radio yang lain  yang telah memiliki stasiun pancar  ulang, sehingga dapat memancar lebih jauh.
4.   Satu kamar mandi dan WC
5.   Satu tempat wudlu
6.   Satu unit perlengkapan Sound System Sederhana
     
SUMBER DANA
Pemasukan dana untuk operasional pesantren diperoleh dengan cara iuran anggota
            Demikian  data keadaan Pesantren Salafiyah Sabiilul Muttaqiinini kami sampaikan secara ringkas dan sederhana, penjelasan selengkapnya mengenai jadwal, daftar santri, dan lain – lain  akan kami lampirkan pada lampiran yang menyertai laporan ini.
Jika dalam menyusun  laporan ini terdpat kekeliruan dan kekurangan, besar harapan kami untuk diberikan maaf yang sebesar – besarnya.
==================================================

1.      KEGIATAN RUTIN DIDALAM PONDOK
A.     HARIAN
Senin s/d Jum’at ;  jam 17.00 s/d 18.30 : TPA dan MADRASAH  DINIYAH

B.     MINGGUAN
Akhad, jam 20.00
TAWAJJUHAN  /  AMALIYAH DZIKIR THORIIQOH
 khusus santri Thoriiqoh )

Selasa dan Rabu, jam 20.00
MUTHOLA’AH  KITAB
  
Kamis, jam 20.00
MUTHOLA’AH  JUZ ‘AMMA DAN  TADARUS AL – QUR’AN
  
Sabtu ganjil ,Jam  20.00
MUJAHADAH NIHADLUL MUSTAGHFIRIIN
( jama’ah antar relawan dan umum )

C.     BULANAN
Setiap Akhad terakhir  jam 20.00
AL WADHIFATUL KUBRO / KHOTAMAN DZIKIR
( Khusus santri Thoriiqoh )
  
Setiap malam tgl 15 hijriyah
PENGAJIAN SURYO NDADARI DAN PEMBACAAN
KHIZIB  JAUSYAN  (  Dlm rencana ) utk umum
  
Setiap Januari, April, Agustus, Desember
RUQYAH SYAR’IYYAH ( untuk umum )

D.    LAPANAN
Setiap Akhad Kliwon, Jam 08.00
PEMBACAAN MUQODDAM / SEMAAN ( Umum )

Setiap Malam Senin Wage, Jam 20.00
PEMBACAAN SHOLAWAT AL – BARZANJI (  umum )
  
Setiap malam Kamis Pahing, Jam 20.00
MUJAHADAH AL – MUNQISH  
(  santri, jama’ah, umum )
  
Setiap malam Jum’at Legi , Jam 19.00
MAJELIS TA’LIM  KHUSUS  JAMA’AH SANGGRAHAN

2.      KEGIATAN RUTIN DILUAR PONDOK

Malam Selasa dan malam Kamis, ba’dal Maghrib 
di Musholla Tobongsari
MUTHOLA’AH  JUZ ‘AMMA

Malam Selasa Ba’dal Isya’
MAJELIS  TA’LIM SANTRI PANDEYAN CONCAT

Malam Jum’at Pon Ba’dal Isya’
MAJELIS TA’LIM WARGA MAGUWO

Malam Jum’at Kliwon Ba’dal Isya’
MUJAHADAH ISTIGHOTSAH
DI MASJID AT-TAQWA MEGUWO

Setiap Malam Sabtu  Ba’dal Isya’
MAJELIS TA’LIM DAN TAHLIL
JAMA’AH MAGUWO DAN SARIREJO

Tidak ada komentar:

Posting Komentar