Alhamdulillah, info pengumuman pembukaan pendaftaran Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) 2014 telah resmi dibuka, seperti disampaikan dalam PENGUMUMAN NOMOR: DT.I.III/HM.01/707/2014 tentang SELEKSI CALON PESERTA PROGRAM BEASISWA SANTRI BERPRESTASI TAHUN 2014
Dalam surat tersebut berisi:
1. Pengajuan mengikuti seleksi dapat dilakukan pada 33 Kanwil Kementerian Agama Propinsi mulai tanggal 19 April 2014 dan di tutup pada tanggal 14 Mei 2014;
2. Seleksi akan dilaksanakan pada tanggal 22 Mei 2014 pada Kanwil Kementerian Agama Propinsi yang di tunjuk;
3. Pengumuman hasil seleksi akan dilakukan pada tanggal 6 Juni 2014, melalui website www.kemenag.co.id dan www.pondokpesantren.net;
4. Hal-hal lain mengenai seleksi dapat dilihat dalam Panduan Seleksi Calon Peserta Program Beasiswa Santri Berprestasi Tahun 2014 (terlampir).
Dan untuk Panduan + formulirnya bisa di download di link berikut:
http://www.pondokpesantren.net/.../seleksi_calon_peserta...
EL-FIKR JOURNALISM
Media Jurnalistik Manba'ul Hikam Sidoarjo
Salam Message
Jumat, 02 Mei 2014
Jumat, 11 April 2014
[INFO] MANBA'UL HIKAM FAIR 2014
IKUTILAH!!!
Manba'ul Hikam Fair 2014
Festival Sholawat Al-Banjari se-Jawa Timur
Acara dilaksanakan pd Ahad, 15 Juni 2014 di PP Manba'ul Hikam Sidoarjo pukul 08.00 WIB sampai selesai.
>> Pendaftaran 10 April 2014 sampai 1 Juni 2014
>> Tempat Pendaftaran PP Manba'ul Hikam (08.00-15.00 WIB)
>> TM pada Ahad, 8 Juni 2014 (13.00 WIB) di Masjid PP. Manba'ul Hikam
>> Biaya Pendaftaran Rp. 80.000,-
>> Kuota Peserta 60 Group
CP: Mas Agung Primadani (085 732 107 800)
Abd. Halim (085 731 719 181)
Ibnu Mu'allim (081 515 218 373)
M. Taufiqur Rifqi (085 748 297 209)
Asrojuddinul A. (085 732 207 722)
Link: https://www.facebook.com/pages/PP-Manbaul-Hikam-Sidoarjo/345135398859068
Manba'ul Hikam Fair 2014
Festival Sholawat Al-Banjari se-Jawa Timur
Acara dilaksanakan pd Ahad, 15 Juni 2014 di PP Manba'ul Hikam Sidoarjo pukul 08.00 WIB sampai selesai.
>> Pendaftaran 10 April 2014 sampai 1 Juni 2014
>> Tempat Pendaftaran PP Manba'ul Hikam (08.00-15.00 WIB)
>> TM pada Ahad, 8 Juni 2014 (13.00 WIB) di Masjid PP. Manba'ul Hikam
>> Biaya Pendaftaran Rp. 80.000,-
>> Kuota Peserta 60 Group
CP: Mas Agung Primadani (085 732 107 800)
Abd. Halim (085 731 719 181)
Ibnu Mu'allim (081 515 218 373)
M. Taufiqur Rifqi (085 748 297 209)
Asrojuddinul A. (085 732 207 722)
Link: https://www.facebook.com/pages/PP-Manbaul-Hikam-Sidoarjo/345135398859068
Selasa, 01 April 2014
[PUISI] Seabad Abah Khozin (1912-2012)
Alm. KH. M. KHOZIN MANSHUR -rohimahullahu- (1912M/1331H-2009M/1430H) |
kini nian senja.
Resah membaur tepian lembar sukma.
Sekilas duka,
lara melanda pesantren tercinta.
Butir-butir luka
dalam selimut dzurriyyahmu.
Lihatlah kini,
Manba’ul Hikam,
semenjak kau tinggalkan.
Kami seakan kehilangan arah.
Redup sudah cahaya itu.
Manba’ul Hikam,
semenjak kau tinggalkan.
Kami seakan kehilangan arah.
Redup sudah cahaya itu.
Dan di langit;
para tekhnokrat berkata:
para tekhnokrat berkata:
bahwa Manba’ul Hikam
kita adalah surut,
bahwa Manba’ul Hikam mesti dibangun;
mesti di-up-grade,
disesuaikan dengan teknologi masa kini.
bahwa Manba’ul Hikam mesti dibangun;
mesti di-up-grade,
disesuaikan dengan teknologi masa kini.
Sungguh Abah,
Khozin tercinta.
Setelah kau putuskan pergi,
tinggalkan kami semua,
santri Manba’ul Hikam.
Khozin tercinta.
Setelah kau putuskan pergi,
tinggalkan kami semua,
santri Manba’ul Hikam.
Minggu, 10 November 2013
[ARTIKEL] SANTRI; Agent of Change
Oleh: Ahmad Zainal Musthofah*
“Kondisi yang heterogen dalam dunia
pondok pesantren memberikan sebuah peluang pembelajaran yang multikural, baik
pendidikannya maupun dalam pergaulan masyarakat pesantren. Dengan kondisi yang multikultural, proses interaksi
dengan orang lain, dan mempelajari watak dari setiap orang memberikan peluang
setiap orang untuk berkembang, baik cara berpikir, bertingkahlaku, dan memutuskan
sesuatu.”
Sepanjang
pengetahuan yang telah tersebar selama ini di kalangan akademisi, aktivis,
intelektualis, sepertinya hanyalah mahasiswa yang 'paling pantas' diposisikan
sebagai penyandang gelar istilah agent of change (agen perubahan).
Padahal, stigma tersebut juga berpotensi besar dimiliki oleh lembaga pendidikan
non-formal yang berbasis keagamaan, seperti halnya pondok pesantren.
Nilai-nilai sejarah perjuangan panjang nenek moyang bangsa Indonesia dalam
merebut kemerdekaan dari tangan penjajah, demi kepentingan politik ada yang
rela membangun doktrin sejarah bahwa, perjuangan politik mencapai kemerdekaan
tidak lebih dari perjuangan bersenjata.
Peran penting lembaga berbasis
keagamaan ini dalam sejarah nasional yang pantasnya mendapat penghargaan besar.
Tapi, kenapa justru mendapat ketidak-aku-an pemerintah. Dalam konteks
perjuangan melawan pemerintah kolonial, pesantren mampu mencetak
pejuang-pejuang pergerakan nasional, seperti halnya, tokoh-tokoh; Soekarno,
Sjahrir, dan Bung Tomo dengan organisasinya Boedi Utomo yang melahirkan kesepakatan
bersama para pemuda-pemudi dalam wadah Sumpah Pemuda yang diperingati setiap 28
Oktober. Lebih parah lagi, lembaga berlatar belakang tradisi multikultural ini
sempat pula dicurigai sebagai sarang kejumudan, konservatisme, ini menjadi
penghalang besar bagi usaha-usaha pembangunan yang digalakkan pemerintah
sekitar tahun 1970-an hingga akhir tahun 1980-an. Baru-baru ini, sekitar tahun
2004-an ke belakang, ada hal yang menyedihkan dengan munculnya stigma, bahwa pesantren
disebut sebagai sarang teroris.
Minggu, 03 November 2013
[INFO] Lomba OnLine SANTRINESIA
SANTRINESIA, Santri untuk Indonesia Yogyakarta, 1-7 Desember 2013 |
Dalam rangka HARLAH ke-6 CSS MoRA, kami sebagai panitia SANTRINESIA mempersembahkan berbagai macam lomba, yaitu ;
a) ESSAY
TEMA: "TOLERANSI KEBANGSAAN"
Subtema: 1) Membumikan nilai-nilai kerukunan dalam konteks keindonesiaan.
2) Pengaruh dunia pendidikan terhadap pembentukan masyarakat yang berkarakter dalam menghargai perbedaan.
3) Nilai-nilai humanis yang terdapat dalam pesantren dan hubungannya dalam upaya pembentukan bangsa yang harmonis
2) Pengaruh dunia pendidikan terhadap pembentukan masyarakat yang berkarakter dalam menghargai perbedaan.
3) Nilai-nilai humanis yang terdapat dalam pesantren dan hubungannya dalam upaya pembentukan bangsa yang harmonis
Kategori Peserta Lomba: PELAJAR - MAHASISWA
Minggu, 28 April 2013
[INFO] Brosur Yayasan Pon. Pes. Manba'ul Hikam Sidoarjo
[WAWASAN] Sejarah Singkat Berdirinya Pesantren Salafiyah SABIILUL MUTTAQIIN Yogyakarta
Pada awal
berdirinya Hari Kamis Pahing, 6 September 1990.Pesantren Salafiyah Sabiilul
Muttaqiin diberinama oleh Khadlrotusy Syekh KH. Akhmad Musaddad Faqih
Al-Bantani ( Pengasuh Pesantren As- Salafiyah Banten dan Mursyid Thoriiqoh Al –
Qodiriyyah wan naqsyabandiyyah ) dengan
Majelis Dzikir dan Jurus Pemahaman Sabiilul Muhtadiin. Majelis ini dirintis
mulai tahun 1986.
Majelis ini
dirintis dan didirikan Oleh KH. Roikhan
Zainal Arifin Al Makky yang kemudian oleh para santri saat ini dipanggil dengan
panggilan Abah ( Ayahanda ).Dari garis Ibu beliau adalah cicit / buyut dari
Simbah Ketib Cendono( Reh Kawedanan Kapengulonan Karaton Ngayogyakarto
Hadiningrat) KH. ‘Abdush-Shomad Dipodiningrat, sedang dari garis ayah beliau
adalah cicit / buyut dari Sayyid.
‘Abdurrokhman Bad.
Santri /
jama’ahnya pada saat itu sebagian besar sudah berkeluarga dan berasal dari berbagai kalangan seperti ;
Guru, Pegawai Negeri, Mahasiswa, Wiraswasta, buruh, ABRI – POLRI, dan lebih
khusus adalah orang orang yang masih suka melakukan Bid’ah dan Syirik serta
orang – orang yang dikategorikan sebagi pelaku kejahatan dan pelaku segala
bentuk kemakshiyatan yang ingin bertobat dan mencari pencerahan jiwa.
Amaliyahnya
dilaksanakan rutin tiap malam Kamis di dalam majelis ini adalah dzikir Qodiri
dan Naqsyabandi seperti yang pernah dipelajari oleh Abah pada guru – guru yang
terdahulu, Khusunya kepada Khadlrotusy Syekh KH. Utsman Abidin ( Pesantren Al – Markhamah, Petamburan,
Jakarta ) seorang Ulama sekaligus Mursyid Thoriiqoh Qoodiriyyah
Naqsyabandiyyah.
Pertengahan
tahun 1992 kegiatan amaliyah rutin untuk sementara waktu berhenti ( Vakum )
karena berbagai macam kesibukan dan tugas
dari para santri, dan abah sendiri waktu itu juga melanjutkan untuk
mengaji. Namun disepakati oleh para santri pertemuan / amaliyah dilaksanakan
hanya pada setiap Malam Kamis
Pahing ( 35 hari sekali ), dengan
maksud agar supaya jangan sampai terputus Silaturrakhim.
Pada tahun
1996 diadakan usaha perintisan kembali setelah Abah selesai mengaji ilmu
Mu’amalah kepada Khadlrotusy Syekh KH. Khozin Mansur ( Pesantren Mamba’ul
Khikam, Tanggul Angin Sidoarjo Jawa Timur ) dengan cara mengumpulkan santri
yang sudah ada, namun tidak berhasil dikarenakan banyak yang sudah keluar dari
wilayah DIY dan bahkan ada pula yang sudah meninggal dunia.
Langganan:
Postingan (Atom)