Salam Message
Jumat, 16 Desember 2011
Dinaikkan Unta, Diiringi Hadrah
SIDOARJO - Tim Safari Diklat Jurnalistik dinaikkan unta. Itu terjadi di Pondok Pesantren Manba'ul Hikam, Desa Putat, Tanggulangin, Sidoarjo, kemarin (8/12). Tapi, unta itu bukan unta betulan. Unta itu mainan yang diciptakan oleh siswa dan guru MTs dan MA Manba'ul Hikam khusus untuk menyambut tim Safari Diklat Jurnalistik. Ketua Panitia Safari Diklat Jurnalistik Guntur Prayitno kebagian sampur naik unta mainan tersebut. Sebelum tim memasuki halaman sekolah, tiga siswa yang menjalankan unta mainan tersebut meminta Guntur naik ke punggung unta. Dalam perjalanan masuk halaman sekolah, klub hadrah sekolah, Syauqun Nada, mengiringi dengan berbagai nyanyian. "Kami berusaha mewadahi kreativitas siswa tanpa membatasi," tutur Kepala MA Manba'ul Hikam A. Wahid Evendi yang menyatakan siap mengubah pola pikir masyarakat tentang pendidikan di pondok pesantren. Menurut Wahid, kegiatan rutin dari subuh hingga malam tidak harus membatasi siswa mengecap ekstrakulikuler seperti di sekolah umum. "Justru mereka punya banyak waktu untuk malakukan hobi," katanya. Dia mencontohkan menulis artikel.
Kata Wahid, majalah dinding El- Fikr mewadahi siswa yang gemar menulis, baik menulis opini maupun berita. "Mereka kadang juga menyelipkan informasi dari koran atau internet," tuturnya. Sebulan sekali, lanjut dia, setiap kelas memperbarui isi dan layout mading. Sebelum menentukan tema, siswa biasanya melakukan diskusi kecil. Setelah itu, mereka mulai menulis dan mencari artikel sesuai dengan kebutuhan. "Itu semua dikerjakan di luar kegiatan sekolah," tambahnya. Biasanya, lanjut Wahid, waktu senggang dimanfaatkan siswa untuk menyibukkan diri dengan kegiatan ekstrakurikuler. "Termasuk drama dan hadrah," tuturnya. Setelah Safari Diklat Jurnalistik kemarin, Wahid berharap El-Fikr tidak hanya terbit dalam bentuk mading. Dia berharap siswa mencoba mengelola tabloid. "Jika SDM siswa mampu, kami akan memfasilitasi mereka dengan wadah yang lebih besar," ujarnya. Kemarin para siswa mendapatkan materi mencari dan menulis berita dari redaktur Jawa Pos Taufik Lamade, dilanjutkan materi bahasa berita oleh editor bahasa Jawa Pos Frido. Di kelas lain, para pendidik di MA dan MTs Manba'ul Hikam mengikuti materi penulisan opini yang disampaikan redaktur Jawa Pos A. Zaini. Setelah itu, para guru mendapatkan materi bahasa opini dari editor bahasa Jawa Pos Yarno. "Kami akan maksimalkan kesempatan ini agar tiap guru nanti mampu menulis opini dengan baik," terang Wahid. Sementara itu, lomba membaca berita yang merupakan rangkaian Safari Diklat Jurnalistik menempatkan Hamdani dari kelas XI IPA sebagai juara. Peringkat kedua dan ketiga diraih Luis Kholilur Rohman dari kelas IX dan dan Silfi Laili Istifadah dari kelas XII IPA.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar