Mengkritisi Pemikiran Irshad Manji
Nama Irshad Manji belakangan mulai santer diberitakan. Bulan Juni 2011, ia meluncurkan buku terbarunya, Allah, Liberty, and Love, di Amerika, Kanada, dan negara lainnya. Awal bulan ini, Mei 2012, Manji hadir ke Indonesia untuk mendiskusikan pemikiran-pemikirannya.
Beberapa forum diskusi yang hendak mengundangnya sebagai pembicara, baik di
Solo, Jakarta, maupun yang terakhir di Yogyakarta, diwartakan dipaksa bubar
oleh sejumlah ormas Islam.
Maklum saja, pandangan Irshad Manji amat keras dan kontorversial bagi mereka yang tak terbiasa dengan kritik “liar”. Bagaimana Tuhan bisa memberi toleransi kepada seorang lesbian? Agama mana yang menghalalkan homoseksualitas?
Kehadiran Manji boleh jadi adalah cobaan bagi kekuatan iman Muslimin Indonesia. Juga, ujian bagi kedewasaan: menyikapi orang yang berbeda, secara ekstrim sekalipun. Manji adalah orang asing, hidup dan menghadapi problem yang berbeda secara tajam dengan konteks Indonesia. Dan oleh karena itu, ia otomatis tak berpandangan sama dengan kebanyakan Muslim Indonesia.
Empat Catatan
Maklum saja, pandangan Irshad Manji amat keras dan kontorversial bagi mereka yang tak terbiasa dengan kritik “liar”. Bagaimana Tuhan bisa memberi toleransi kepada seorang lesbian? Agama mana yang menghalalkan homoseksualitas?
Kehadiran Manji boleh jadi adalah cobaan bagi kekuatan iman Muslimin Indonesia. Juga, ujian bagi kedewasaan: menyikapi orang yang berbeda, secara ekstrim sekalipun. Manji adalah orang asing, hidup dan menghadapi problem yang berbeda secara tajam dengan konteks Indonesia. Dan oleh karena itu, ia otomatis tak berpandangan sama dengan kebanyakan Muslim Indonesia.
Empat Catatan